Sejarah Desa Ketawang Karay
Asal Usul Desa
Pada awal terbentuknya Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding terbukti dalam Legenda Kerajaan Sumenep pada masa kepemimpinan Raja Arya Wiraraja dan kampung ini merupakan hutan belantara, hanya ditempati beberapa penduduk saja. Dalam perjalanan memenuhi panggilan Raja Majapahit maka jokotole berangkat memenuhi panggilan dan melakukan perjalanan dengan mengendarai kuda. Selama dalam perjalanan beliau menghadapi banyak kejadian-kejadian dimana setiap kejadian yang terjadi pada jalur perjalanan yang beliau lalui akhirnya oleh sejarah dicatat sebagai cikal bakal nama sebuah desa tersebut. Yang pada akhirnya sampailah pada Desa Ketawang Karay. Ada juga versi lain yang menceritakan tentang asal usul Desa Ketawang Karay, dari versi-versi tersebut mana yang benar belum dikaji lebih jauh.
Sejarah Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Ketawang Karay dibagi menjadi 2 (dua) wilayah pemerintahan yaitu wilayah utara dan wilayah selatan sedangkan untuk wilayah selatan terdiri atas 2 dusun dan wilayah utara terdiri atas 3 dusun.
Dimulai secara administrasi pemerintahan Desa Ketawang Karay belum ada kejelasan tahun kapan pemerintahan yang dipimpin oleh Panji Ketawang yang merupakan utusan Raja Keraton Sumenep. Pada saat itulah penduduk/masyarakat mulai diajak bermusyawarah mengenai tata cara membangun serta mengubah/merubah 5 (lima) perkampungan yang terbagi 2 (dua) menjadi satu desa. Karena masih terkait sejarah wilayah selatan diberi nama dusun Naga dan dusun Korca. Dan wilayah utara diberi nama dusun mandala, dusun angsanah dan dusun sobuk.
Beberapa tahun kemudian kepemimpinan Panji Ketawang diganti oleh Kepala Desa atau Klebun Pakoh ± tahun 1920 dimana pada masa pemerintahannya menggantikan Panji Ketawang masih mengikuti pola pemerintahan Kerajaan Sumenep.
Masa kepemimpinan Kepala Desa Klebun Pakoh belum ada perkembangan karena masih dalam masa penjajahan pemerintah belanda.
Selang beberapa tahun kemudian kepemimpinan Desa Ketawang Karay diganti H. Ali Kurdi kemudian oleh H. Fathorrasyid ( sampai 1981) dimana pada masa kepemimpinannya hanya berjalan beberapa tahun dan telah sampai pada masa bhaktinya yaitu 8 Tahun Desa Ketawang Karay diadakan pemilihan Kepala Desa kembali dengan calon Kepala Desa hanya dua orang dan keduanya tersebut saudara kandung yaitu H. Fauzan dan H. Fathorrasyid. H. Fauzan Sebagai adik kandung dari H. Fathorrasyid. Dari Pemilihan Kades tersebut H. Fauzan sebagai Kepala Desa Ketawang karay terpilih yang menjabat dari tahun 1981 - 2000
Pada Pemilihan Kepala Desa Tahun 2003 jabatan kepala desa oleh masyarakat dipercayakan Kepala Desa Terpilih pada tahun periode 2003 – 2008 yaitu H. Moh. Romsi.
Pada tahun 2008 diadakan pemilihan Pilkades di Desa Ketawang Karay dengan dua calon Kepala Desa yaitu H. Moh. Romsi (sebagai petahana) dan Hairuddin sebagai pendatang baru. Hasil pemilihan dimenangkan oleh Hairuddin dengan angka kemenangan diatas 800 suara dari 2900an suara. Sehingga kepemimpinan periode 2008-2014 dipimpin oleh Kepala Desa terpilih yaitu Hairuddin. Dari pemerintahan beliaulah Proses pembangunan mulai menyeluruh di seluruh pelosok desa, dimulai dari yang paling ujung utara sebagai salah satu wilayah desa yang termarjinal dari wilayah yang lain, karena masih dibatasi oleh bukit.
Hasil pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang diperjuangkan oleh Kepala Desa Hairuddin sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Ketawang Karay, sehingga pada pemilihan Kepala Desa Tahun 2014, masyarakat kembali mempercayakan amanah kepemimpinan desa kepada beliau, dengan kemenangan 264 dengan 2 lawan dalam pergulatan politik saat itu yaitu H. Romsi (Mantan kades), dan Suni (calon baru).
Pada periode kedua masa pemerintahan Hairuddin ini pembangunan meningkat drastis, ditambah lagi dengan adanya Dana Desa yang sangat memprioritaskan pembangunan dari tatanan paling bawah yaitu masyarakat desa. sehingga masa pemerintahan Hairuddin (2014-2020) menjadi puncak pembangunan, mulai dari jalan, irigasi, dan pembangunan lainnya tak luput dari program kerjanya.
Setelah sekian lama penduduk di Dusun Sobuk mendambahan listrik masuk ke perkampungan mereka, maka berkat usaha keras dari Kepala Desa untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya, di tahun 2018 listrik telah hidup dan menerangi seluruh penduduk di Dusun Sobuk setelah hampir 20 tahun berada dalam kesulitan tenaga listrik.
Di pertengahan tahun 2020 ada sebuah wabah yang menjangkit di seluruh dunia yaitu Covid-19 yang menjadikan semua sistem baik pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya terganggu. Begitupun dengan pemerintahan desa Ketawang Karay yang pemilihan kepala desa terjadwal akhir 2020 akhirnya ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Sehingga pimpinan Pemerintahan di pegang oleh seorang Pejabat Sementara Amir Wasit, S.Sos. Yang ditunjuk oleh bupati untuk meneruskan jalannya pemerintahan sampai terpilihnya kepala desa yang baru.
Dan pada akhir 2021 barulah diadakan Pilkades dan kembali dimenangkan oleh Hairuddin dengan 2 calon lainnya Rumsi (Mantan Kades) dan Abdul Haris (Baru).
Adapun pembagian Wilayah Pemerintahan Desa Ketawang Karay terdiri atas 5 Dusun dengan 24 Rukun Tetangga (RT) yang meliputi :
- Dusun Naga terdiri atas 4 Rukun Tetangga dan;
- Dusun Korca terdiri atas 2 Rukun Tetangga dan;
- Dusun Mandala terdiri atas 10 Rukun Tetangg ;
- Dusun Angsanah terdiri atas 4 Rukun Tetangga dan;
- Dusun Sobuk terdiri 4 Rukun Tetangga.